Synchronize Fest 2017 Day 3
Hi,
Hey, Hello!
Kali
ini gue mau cerita keseruan gue saat ke Synchronize Fest 2017 day 3 (Minggu, 8
Oktober 2017) di Gambir Expo, Kemayoran, Jakarta. Jadi, awalnya gue mau nonton
yang day 1 karena ada Barasuara dan Efek Rumah Kaca. Tapi, gak ada temen yang
bisa diajak nonton day 1 dan gue gak menang 3 kuis untuk dapetin tiket day 1.
Akhirnya gue pun menyerah dan memutuskan untuk nonton day 3 karena temen gue
ada yang mau ikut. Seperti biasa gue coba dulu ikut kuis sebelum beli tiket.
Kenapa? Karena motto gue: “kalau bisa gratis, kenapa harus bayar?” hehehe. Dan
akhirnya Allah mengabulkan keinginan gue setelah melihat usaha gue ikut kuis
sana sini, gue menang 2 tiket day 3 Synchronize Fest 2017 dari Kompas MuDa.
Karena pacar gue gak bisa ikut, maka 2 tiket itu dipake oleh gue dan temen gue,
Bayu.
Hari
itu gue berangkat ke Synchronize Fest 2017 jam 14.30, naik kereta sampai stasiun
Rajawali dan lanjut dengan Grab bike sampai pintu 2 JIEXPO yang ada gapura
Gambir Expo. Pintu masuk Synchronize Fest 2017 tepat setelah gapura, jadi
gampang banget ditemukan. Pas masuk gue langsung ke District Stage buat nonton
Sisitipsi, sayangnya itu udah lagu terakhir. Abis itu gue pindah ke Lake Stage
buat nungguin Clubeighties. Gue nonton Clubeighties dari awal sampai akhir
karena ini pertama kalinya gue nonton mereka secara langsung, padahal ini
keinginan gue sejak 2007, baru terwujud 10 tahun kemudian. Penampilan mereka
lumayan lah, tapi berasa kurang karena cuma 45 menit jadi banyak lagu yang gak
dibawain, daaan gak ada Vincent dan Desta. Padahal agak ngarep mereka tiba-tiba
muncul kasih surprise. Setelah nonton Clubeighties gue pindah ke Dynamic Stage
buat nonton Kahitna, lumayan dapet 3 lagu. Oh iya, Dynamic Stage dan Lake Stage
itu sebelahan tapi dibatasi dengan jalan menuju pintu keluar, jadi kalau satu
stage sedang diam, suara dari stage sebelah terdengar. Makanya pas nonton
Clubeighties gue bisa denger Kahitna lagi bawain lagu apa. Tapi gue lebih milih
nonton Clubeighties daripada Kahitna karena gue belum pernah nonton
Clubeighties, sedangkan Kahitna udah sering, mulai dari event gratis sampai
konser di luar kota.
Setelah
Kahitna tampil saatnya break magrib, gue Cuma beli minum karena gak laper.
Tapi sempet liat aneka makanan yang dijual di Synchronize Fest, menjunjung
tinggi kearifan lokal. Ada mie ayam gerobakan, tahu bulat, tempe mendoan, dan
sebagainya. Kalau harganya gue gak tau, tapi harusnya sih gak mahal ya hehe.
Air mineral harganya 10rb, untuk ukuran festival standard lah.
Penampilan
selanjutnya yang gue tonton adalah Payung Teduh di Dynamic Stage. Awalnya semua
duduk, tapi pas Payung Teduh naik stage langsung pada berdiri, padahal nonton
Payung Teduh lebih enak sambil duduk biar syahdu. Gue nonton Payung Teduh full
dari awal sampai akhir. Bagus tapi gak istimewa, gak meninggalkan kesan apa-apa
buat gue. Lanjut pindah stage ke Lake Stage buat nemenin Bayu nonton Koil. Suara vokalisnya sadis sih. Lalu pindah lagi
ke Dynamic Stage buat nonton Naif dari awal sampai akhir. Sepanjang hari
kayaknya mereka yang penontonnya paling ramai dan pada sing along (kalau
Kahitna mayoritas cewek). Naif seru seperti biasanya. Selesai nonton Naif gue
pindah ke Lake Stage lagi buat nonton The Upstairs, lumayan dapet 3 lagu
termasuk Disko Darurat dan Gadis Gangster, jadi afdol deh nonton The Upstairs. Setelah
itu gue pindah ke District Stage buat nonton Base Jam Reunion, gak disangka
penampilan mereka seru banget dan gue kebagian nonton mereka bawain lagu
andalannya yaitu Bukan Pujangga.
Sebenarnya
abis nonton Base Jam Reunion gue mau nonton KLa Project, tapi karena ngantre
beli minum jadi gak sempat soalnya gue dan Bayu mau nonton Seringai. Seringai
tampil di Lake Stage dan KLa Project di Dynamic Stage, jadi kadang curi dengar
KLa Project sambil nonton Seringai. Seringai seru, tapi sayang lagu favorit gue
gak dibawain, lagi-lagi karena waktunya terbatas. Selanjutnya gue pindah ke
Dynamic Stage buat nonton Slank karena penasaran belum pernah nonton mereka
secara langsung. Mulainya agak ngaret, jadi setelah Seringai masih bisa duduk
buat nunggu Slank. Di awal-awal mereka bawain lagu yang gue gak tau, pas di
akhir baru bawain lagu-lagu andalannya. Dan lagi-lagi sambil nonton Slank gue
curi dengar penampilan dari Lake Stage, yaitu Glenn Fredly. Karena udah pernah
nonton Glenn jadi gue milih nonton Slank, walaupun ternyata gak sesuai
ekspektasi.
Setelah
nonton Slank niatnya sih mau pulang, tapi gak mau lewat pintu keluar, jadi gue
dan Bayu menuju pintu masuk lagi karena lebih gampang order Grab car dari sana.
Nah, posisi pintu masuk kan melewati District Stage, pas kita lewat ada
Diskopantera yang lagi main, dan ternyata seru! Makanya kita gak jadi pulang
saat itu, mikirnya sih “ya gakpapalah mundur setengah jam pulangnya, kan
Diskopantera sampai jam 1. Lagian saat itu Grab car masih high fare.” Dari yang
tadinya nonton doang, jadi sing along, sampai akhirnya goyang juga. Saking
serunya sampai penonton pada teriak “Lagi! Lagi! Lagi!” padahal udah jam 1 dan
gak ada penampilan lagi di stage lain. Akhirnya Diskopantera lanjut sampai
kebablasan hahaha. Gimana gak kebablasan, jam 2 baru selesai! Cuma Diskopantera
yang bisa nambah jam tampil sampai 1 jam dan ternyata dia pindah stage dari
Gigs Stage (stage paling kecil) ke District Stage. Dan gue akui Diskopantera
penampilan paling asik di day 3 Synchronize Fest 2017. Penutup yang sangat amat
memuaskan dengan Mr. Brightside nya The Killers. Gak menyesal gue milih pulang
lewat pintu masuk karena jadi liat Diskopantera dan Grab juga udah gak high
fare hahaha.
Overall
gue puas dengan Synchronize Fest 2017 day 3. Beberapa poin plus Synchronize
Fest 2017:
1. Di sini gue bisa nonton sampai 11 (+ 2 curi
dengar dari stage sebelah) musisi keren Indonesia lintas genre dan generasi.
2. Harga tiket cukup terjangau, yaitu 190rb/hari
untuk tiket harga normal (tapi gue gratis sih hehe).
3. Makanan dan minuman dengan harga terjangkau dan
menjunjung kearifan lokal.
4. Jadwal manggung sesuai dengan rundown.
5. Map dan rundown sangat informatif.
Tapi, meskipun memuaskan, tetap ada beberapa
poin minus Synchronize Fest 2017:
1. Jauh. Ok, ini sangat subjektif, tapi Gambir Expo
jauh bagi gue yang tinggal di Selatan Jakarta. Kalau di Senayan mungkin gue
bersedia nonton 3 hari, sedangkan Gambir Expo berat di ongkos, jadi 1 hari
cukup.
2. Toilet kurang banyak dan kurang nyaman.
3. Gak ada staff standby untuk ditanya, mungkin
karena ada map dan rundown yang bisa diambil kali ya untuk informasi. Sayangnya
map dan rundown tidak dikasih saat masuk, harus ambil sendiri di bagian
merchandise.
Menurut
Opini Syifa, Synchronize Fest patut diadakan lagi dan dikunjungi pada
tahun-tahun yang akan datang. Ayo kita rayakan musik Indonesia!
SYIFA RAMADHANI
Comments
Post a Comment